Apakah kamu sering mengeluarkan darah secara berlebihan ketika sedang menstruasi? Jika iya, kamu patut waspada. Sebab bisa jadi itu adalah penyakit perdarahan menstruasi yang berlebihan, atau yang dikenal dengan nama menorrhagia.
Artikel ini akan membahas tentang perdarahan menstruasi yang berlebihan secara rinci. Kenali pengertian dan gejalanya agar kamu tahu cara mengatasinya. Baca selengkapnya di sini.
Apa Itu Perdarahan Menstruasi yang Berlebihan?
Perdarahan menstruasi yang berlebihan memiliki nama lain menorrhagia. Kondisi ini memiliki ciri khas darah haid yang keluar secara berlebihan dan dalam waktu yang panjang. Pendarahan yang berlebihan itu biasanya dibarengi dengan sakit menstruasi yang parah.
Penyebab Perdarahan Menstruasi yang Berlebihan?
Perdarahan menstruasi yang berlebihan disebabkan oleh empat alasan. Keempat alasan itu adalah masalah hormon, masalah rahim, dan masalah yang disebabkan penyakit lainnya.
- Masalah hormon
Perubahan hormon memengaruhi banyak darah menstruasi yang dikeluarkan wanita setiap bulan.
- Masalah rahim
Masalah pada rahim bisa menyebabkan pendarahan berlebihan. Penyebabnya adalah pertumbuhan tumor, kanker rahim, kanker serviks, penggunaan IUD, kehamilan ektopik, dan keguguran.
- Masalah penyakit lainnya
Masalah penyakit lain yang bisa menyebabkan menorrhagia adalah Penyakit Von Willebrand. Penyakit ini adalah penyakit genetik yang menyebabkan darah sukar membeku.
Selain itu, ada penyakit lain seperti kanker serta penyakit ginjal, hati, dan tiroid.
- Obat-obatan
Beberapa obat-obatan, seperti aspirin, dapat meningkatkan volume darah menstruasi.
Gejala Perdarahan Menstruasi yang Berlebihan
Apakah gejala menorrhagia hanya pendarahan menstruasi berlebihan? Lebih jelasnya, gejala menorrhagia adalah berikut ini:
- Mengeluarkan darah haid dalam jumlah yang banyak lebih dari seminggu.
- Darah haid sering menembus ke celana.
- Harus bangun di malam hari untuk mengganti pembalut.
- Menggunakan dua pembalut untuk menahan darah menstruasi.
- Menstruasi lebih dari seminggu.
- Nyeri menstruasi di bagian bawah perut.
- Membatasi aktivitas sehari-hari agar darah menstruasi tidak menembus ke celana.
- Mengalami gejala anemia seperti kelelahan, tidak berenergi, dan sulit bernapas.
- Mengeluarkan darah haid dengan ukuran lebih besar dari sekeping koin.
Cara Mengatasi Perdarahan Menstruasi yang Berlebihan
Cara mengatasi menorrhagia dimulai dengan memeriksakan diri ke dokter. Kamu bisa periksa jika memiliki gejala-gejala perdarahan menstruasi yang berlebihan.
Saat kamu memeriksakan diri, dokter akan melakukan hal-hal berikut:
- Melakukan tes
Tes dilakukan untuk memastikan apakah kamu mengalami pendarahan menstruasi berlebihan. Macam-macam tes yang diberikan oleh dokter yaitu tes darah, pap smear, tes USG, dan tes jaringan endometrium (biopsi endometrium).
Selain keempat tes di atas, dokter juga akan melakukan tes lanjutan jika dirasa perlu. Tes lanjutan yang bisa dilakukan ada 3, yaitu tes sonohisterogram, tes histeroskopi, dan tes dilatasi dan kuretase.
- Memberi obat-obatan
Kalau kamu terbukti mengidap menorrhagia, dokter akan meresepkan beberapa obat yang harus kamu minum.
Obat-obatan itu yaitu ibuprofen untuk meredakan sakit, pil KB untuk melancarkan menstruasi, obat-obatan hormon estrogen atau progesteron untuk mengurangi pendarahan, dan asam traneksamat atau asam aminokaproat untuk mengurangi pendarahan.
Bukan hanya obat, dokter juga akan memberi vitamin zat besi agar kamu bisa kembali berenergi dan tidak lagi mengalami anemia. Selain obat dan vitamin, dokter juga akan menyarankan penggunaan IUD dan penyemprot hidung desmopressin.
- Melakukan operasi
Operasi akan dilakukan jika pendarahan yang kamu alami sudah parah. Dokter biasanya akan memilih operasi kuret dan dilatasi, histeroskopi, histerektomi, serta peluruhan atau pembuangan jaringan endometrium (endometrial ablation atau resection).
Itulah penjelasan tentang pengertian, gejala, penyebab, dan cara mengatasi perdarahan menstruasi yang berlebihan. Jika kamu merasa menstruasi yang kamu alami selama ini cukup parah, sebaiknya periksakan diri ke dokter. Jangan menunggu terlalu lama agar kamu bisa mendapatkan perawatan dan penanganan terbaik.